Kamis, 29 Oktober 2015

JAMUR TIRAM SEBAGAI PILIHAN DALAM ADIWIYATA



Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Jamur ini juga sangat mudah untuk dibudidayakan serta harga yang relatif tinggi dan perawatan yang relatif mudah.

Hal itulah yang membuat sebagian besar petani jamur beralih ke jamur tiram. Rupanya keunggulan inilah yang dilirik oleh sebagian besar sekolah adiwiyata. Termasuk juga SMA Negeri 1 Jombang yang sudah menjadi sekolah adiwiyata.

Dengan memanfaatkan ruangan yang relatif sempit dan tak terpakai, para siswa SMA Negeri 1 Jombang mencoba untuk memulai budidaya jamur tiram. Hal ini sangat berpengaruh dalam pengetahuan dasar siswa tentang cara memanfaatkan ruangan yang sempit dan tak terpakai menjadi berkah.

Dengan modal awal sejumlah 200 baglog jamur dan rak sederhana, para siswa memulai untuk membudidayakannya. Karena begitu banyak siswa yang antusias ingin tahu cara merawat dan membudidayakan jamur tiram maka dibentukalah kelompok-kelompok kecil untuk bergantian merawat dan memanennya.

Awalnya setelah baglog datang dengan kondisi miselia yang masih belum menutupi media dengan sempurna akan dibiarkan tertata rapi diatas rak sambil menunggu sampai mesilia berkembang dengan sempurna.


Setelah itu, sekitar 1minggu kemudian, baglog yang telah tertutup dengan sempurna akan dibuka penutup depannya dan disobek bagian belakangnya, hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan jamur tiram.


Baglog yang telah dibuka harus dijaga kelembapannya agar jamur tiram tetap tumbuh dan berkualitas unggul dengan cara disemprot seperti kabut dan tanahnya di banjiri dengan air.
Sekitar 1 minggu maka kelopak jamur akan muncul dan dari saat itu maka dapat dilakukan pemanenan 3-4hari berikutnya tergantung kondisi cuaca dan suhu kumbung. Setelah panen perdana maka dapat dilakukan pemanenan hamper setiap hari selama 2-3bln.





Dengan modal kurang dari 1 juta rupiah kita dapat meraih untung bersih sekitar 500-700rb per periode masa budidaya.

Sangat menarik bukan ? yap, inilah yang membuat sekolah kami memilih mengalokasikan sebagian dana dan ruang yang tak terpakai dengan membudidayakan jamur tiram.

0 komentar:

Posting Komentar